SERPIHAN DI TERAS RUMAH


CERPEN

Tangan keriputnya bergetar saat memproleh pisau pada batang pohon yang hanya sebesar lutut orang dewasa itu.setelah torehanya hampir melingkar batang,titik-titik cairan kental putih muncul pada bekas goresan pisaunya. Getah mengalir lamban menuju susud. Kemudian tetes demi tetes jatuh kedalam tempurung.







Ferryanus Djharu
NARASUMBER TERPERCAYA
KABARNUSANTARA. NET.

Almnus smkN1 pocoranaka mano(Matim)



Ini adalah pohon karet terakir dari enem belas batang yang di sadap Riani, dan matahari sudah lebih dari duduk di atas kepala. Setelah membersihkan pisau sadapnya, Riani duduk di samping tangkaian yang letaknya tak jauh dari dari batang karet terakhir tadi. 
Riani ingin istrhat sebentar sebelum pulang sambil menungu getah karet berkumpul di tempurung. Dengan istrhat sebentar.ia brharap bisa mengumpulkan tenaga guna memungut ranting yang bisah di dapat sepanjang tetepian jalan pulang. Di rumah, kayu bakar sudah hampir habis.Menyapa karet akhir-akhir ini terasah sangat melelahkan kan. Pada sewaktu Adrian" sang suami masih hidup,sebelum matahari muncul pohon karet keenam belas telah selsai di sadap.pulang ke rumah,memanak nasi,sarapan dan sekitar pukul stengah sembilan,sat mereka kembali ke kebun karet  tempurung telah penuh dengan getah karet yang masih cair.
    Namun sekarang  semua telah berubah. Seorang diri, Riani membutuhkan waktu  lebih lama untuk menyadap semua pohon karet cairan dalam tempurung. Getah itu telah beku sebelum Riani kembali untuk mengumpulkanya. 
Bagi Riani, sebenarnya beku atau tidak karet itu bukanlah masalah penting. Yang jadi masalah baginya adalah dalam dua tahun terakirh ini,sejak suara mesin yang meraung-raung,kadang berdentum di sebelah barat kebun karetnya, tempurung-tempurung tempatenetesnya getah tak pernah penuh lagi. Sejak hampir tiap hari truk-truk besar melintas di jalan depan rumah atap rumbianya, rata-rata tiap batang pohon karetnya hanya menghasilkan seperempat tempurung getah.sejak pohon rambutan dekat rumahnya di ganti tong besar yang katanya tempat air minum bersih itu,penghasilan Riani yang sudah sedikit bertambah cekat.Ah...pohon rambutan itu. Masih jelas terbayang di benak Riani, bagimna Adrian tergopo-tergopoh membawa bibit pohon yang baru di belinya di pasar Muring "Rin, ini bibit rambut batuk, akan ku tanam di halaman kita. Kalau sudah tumbuh,daunya sangat rindang, sangat cocok untuk tempat bahanup,.Anak-anak pasti suka bermain dibawanya "kata ADRIAN  menjelaskan .
    "apalagi kalau sudah berubah,pasti tambah banyak Anak-anak  yang bermain sambil memetik buahnya,"sambung Adrian.sang istri tersenyum,ia tauh keinginan suaminya itu adalah agar bisah melihat Anak-anak setiap hari. Makluhm, setelah dua puluh tahun menika,mereka sadar bawah salah satu dari mereka tamang. Mereka harus mengubur harapan untuk memiliki anak. Dengan melihat Anak-anak setidaknya bisah sedikit menghibur. 
Setelah menanam dengan tekun sang suami merawatnya bibit itu.hinggah bibit itu tumbuh seperti yang di harapkan. Dan benar saja,hampir hampir setiap soreh Anak-anak bermain di bawahnya.Halaman Riani pun tak pernah sepih dari Anak-anak 
               Anak.Hampir tiap hari pula Riani dan suaminya duduk di teras rumah, memperhatikan Anak-anak yang sedang bermain. Kadang mereka berdua ikut bercandah bersama Anak-anak. Mengingat hal itu, bibir keriput Riani tersunigging. Setelah suaminya tiada, satu-satunya hal yang merendam keinginan Riani untuk dekat dengan  sang suami adalah dengan duduk di teras, dan memandang pohon rambutan itu.
Sekarang, pohon itu telah di ganti dengan tong besar warnah biru yang katanya tempat air bersih. Tiga bulan lalu, Riani didatangi pembangkal bersama beberap orang dengan membawah tong besar  .di tong itu terterah sebuah logo tulisan. Riani yang tidak bisah membaca merasah tidak perluh menanyakan arti dan tulisan apa itu."Desa kita kekurangan air bersih, tong ini untuk menampung air bersih, "kata pembangkal. 
     "saya harus bayar berapa? "tanya Riani lugu. 
     "Tak perluh bayar, ini merupakan kemurahan hati orang-orangan yang lalu lang di depan kita."
      "Ini sudah kesepakatan seluruh warga desa dengan orang-orang itu."Pembangkal menambahkan. 
Sebenanya Riani ingin menanyakan lebih lanjut kenapa desa di nyatakan kekurangan air air bersih. Padahal sumur di belakang rumah Riani taka pernah kering, sekalipun kemerahu menaun. Namun mendengar itu sudah menjadi kesepakatan warga desa, Riani tak ingin dan memang tak bisa -berdebat. 
Tong itu terlalu besar dan halaman Riani tak terlalu luas, alhasil pohon rambutan yang telah di tanam ADRIAN pun di tebang. Anak-anak tak pernah lagi bermain di halman Riani kehilangan sesuatu yang bisa membuatnya nerasah dekat dengan sang suami. Matahari kian tinggi, Riani degan lamban bangkit dari duduknya.di ambilnya tangkitan,kemudian talinya di kaitkan di kepala. Di kejauhan, dari arah jalan Desa melo poco Ranaka, di antara deru mesin terdengar klakson truk yang menyalak-nyalak "Tampaknya truk-truk itu melintas lagi",Pikir Riani.
Riani memperhatikan susudu, masih ada getah yang menetes jatu ke tempurung. Berarti  ia punya waktu beberapa jam untuk kembali ke rumahbsebelum baputik. Setelah mendengar iring-iring truk tadi,hanya hanya satu yang adah dalam benak wanita tua itu. Ia harus membersihkan halamanya dari debu yang di semburkan roda-roda truk tersebut. Kadang-kadang debu itu tercampur dengan serpihan itu terlempar sampai ke teras rumahnya. 
     Riani tak banyak tentang serpihan hitam itu. Satu-satunya yang ia ketahui adalah untuk mendapatkan serphian hitam itu, orang yang lalu lalang desa melo pocoranka menggali lubang-lubang dengan alt-alat bak raksasa di sebelah barat kebun karetnya. 
Mungkin air dari berbagai tempat mengumpul di lubang-lubang bekas galian itu. Sehingah air di sebelah barat takan lagi mengalir ke kebun karet Riani. Sedang air dari kebun karetnya mengalir menuju, karet-karet Riani pun kekurangan air  .Dan sampaikapan hal ini berlangsung?.... Wanita rentan itu tak pernah tauh. Riani hanya ingin pulang dan menyapu terasnya. ¤


Panelis :Ferryanus Djharu
NARASUMBER SETIA KABARNUSANTARA
NET. 
Profesi:pengiat media sosial media bloger
Almnus:SmkN 1 pocoranaka mano manggarai Timur
Saat ini menetap di bali
Hoby:suka menulis dan membaca 
Asal :keka melo pocoranaka manggarai Timur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tablo kisah sengsara Yesus di paroki st Damian Bea Muring penuh beradab

Upacara Ce'ar Cu'mpe,Adat Manggarai.