Nonstalgia di Kamponge Rembong Munta


        Sabana di r'embong munta
               
Penulis : Ferianus Jeharu 
Peminta sastra
Novel 

Karya sastra ini menceritakan sanjungan
Pesetruan percintaan antara dua orang orang kekasih yang terjadi di kamponge r'embong munta,


Rembong yang di atmologi oleh penulis yaitu Rembong /rimbun  Munta tanaman buah dan penulis menganilisnya kamponge  r'embong munta nama sebuah kampung bernalar dari sejarah berdirinya kamponge tersebut berawal dari lahan tanaman munta yang begitu banyak di temukan tampa ada yang menanam dan merawat tanaman munta tersebut,tanaman bersepesies pohon rimbun seprti jeruk manis.

kedudukanya kampung itu kurang lebih 1000 km atau 1 kilometer kejauanya dari kampung yang bernama keka Desa melo kecamatan pocoranka kabupaten manggarai Timur NTT Indonesia,di utaranya kampung keka dan di kampung ini di huni warga sebanyak 8 kepala keluarga (KK)  dan sekitar 70 orang.

 berawan sejuk,dan berada di sebuah lembah  berlereng bukit-bukit yang di apik oleh berbagai aliran sungai yang bernama kali wae munta dan (wae/Air) (rega/tempat) dan berjumlah 8 titiik rumah hunian.

 kisah pertemuan antara Gentah dan Hana

Pertemuan antara Genta dan Hana berawal mula,dari panen raya padi yang terjadi di lokasi yang bernama Jangka,saat serupa juga kaka kosmas mengajak Genta untuk ikut serta panen padi di lahan sawa yang bernama jangka,setibanya di kampung rembong munta,Genta berpapasan dengan Hana dengan tidak sengaja di teras rumah,saat itu hana,sedang melakukan aktifitas menjemur kopi, Genta menayapa Hana (apa...pande..ite ga) hay..? Saudari sedang apa,jawab Hana..lagi menjemur kopi!!oo..ngitun kow,(oh..begitu ka),jawab Genta menyembari pertanyan Hana,tak selang 5 menit Hana bangun dari tempat menjemur kopi beranjak menuju ke dapur,untuk mensajikan kopi.kebiasan manggarai untuk menjamu tamu yang bertandang kermuanya.
basa-basi intaraksi semakin melarut sambil menegukan secangkir kopi yang di sajikan oleh waita yang berparas cantik bernama"Hana,hari pun tak terasa bergulir begitu cepat menujukan pukul 08.00.
tak lama kemudian Genta dan ibu Genta beranjak ke lahan sawa yang bernama Jangka untuk ikut panen padi bersama ibu Mery,ibu Relly,ibu Monica maes,ibu lusia imus satu hari melakukan panen..hari beranjak sore..matahari kembali terbenam sebelahan barat,menujukan bawa hari menujukan menjelang sore Genta bersama anggota ke keluarga berujung pulang ,setiba di rumah di rembong munta,Genta di sampar ibu Hana untuk meminta Genta ginap di rumah Hana,
permintaan pun di ia kan oleh Genta,semalam ginap di rumah Hana.

Hana merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara.Ayah Hana meninggal semenjak Hana Duduk di kelas VII SMP,sedangkan Hana dan kaka sulung hana,Hana,berserta dua adiknya hidup bersama ibu,berawal dari malam itu Genta bermalam di situ sampai sebulan lamanya Genta selalu berada di rumah Hana mendekat hana, hubungan antara Hana dan Genta pun berawal dari saling melirik dan berakhir saling suka,

cinta antara Hana dan Genta bertumbuh dan terus merajut dan bertubuh bersemih,sampai Hana menginjak kelas VIII SMP,ibunda Hana,bersuami kembali dan pergi meniggal Hana dan beserta 3 orang saudar Hana,tak lama sekian bulan kaka sulung Hana merantau ke kota makssar provinsi sulawesi dan mendapat suami orang alor,sedang kan Hana di kampung mengantikan possi sebagai kepala rumah tangga selayaknya ibu,tak berapa lama pun sedangkan Genta memasuki kelas VII SLTP,kebersaman Genta dan hana kurang akur semenjak tahun 2010,
Tahun 2010,Genta masuk di sekolah pertanian Mano pocoranaka Manggarai Timur,dan tinggal di mano,setiap berlibur Hari raya Natal dan Tahun baru,baru bertemu dengan Hana,kerinduan pun yang begitu melilit,dan komunikasi antara Genta dan Hana berujung putus,penyebab kurangnya intraksi,begitu lah resikonya tahun silam itu,untuk alat komunikasi berupa Hp jarang di berserakan kaya sekarang anak kecil yang baru lahir dari perut ibu ikut mengotak-ngatik Hp,hubungan antara Genta dan Hana pun kurang begitu akur tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya,dan di moment itu juga menurut kelitan Genta,Hana memiliki kekasih lain,dan dekade itu pun Genta tetap menjalani hubungan pacaran seperti sebelumnya,tapi untuk saling mendekat pun agak begitu menjauh,tiba di tahun 2012,Hana meminta pamit ke Genta untuk meniggalkan kampung halam rembong munta pergi merantau ke Jakarta  mengikuti sebuah Yayasan (TKW) menjadi pekerja wanita indonesia ,saat Hana sendiri yang menyampaikan perjanjian ke Genta bawa Hana berujung kembali menunggu Genta menamatkan dari sekolah menega atas yang bertempat di  mano pocoranaka manggarai Timur pada tahun  2014,
Hana menyampaikan berbagai alasan bawa ia merasa dirinya  kesepian tinggal di kampung rembong munta,dan merasah jenuh dengan permasalahan hidup yang merengutnya,tinggal di kota jakarta dari tahun 2012,tidak sedikitpun menyampaikan kabar dengan Genta,atau hilang kabar,kestian genta tetap menunggu untuk tidak mengingkar janji,dengan janji yang sudah saling melekat,dan tahun 2014 sudah lewat,Genta masi belum mendapat kabar dari Hana bawa keberadan Hana sebenarnya di mana,tiba di bulan Desember 2014 Hana menelpon Genta bawa ia sudah menambahkan kontrak kerjanya baru berakir di bulan Agustus 2015 dan bulan September 2015 Hana kembali dan datang menemu Genta di Bali dan biar tidak lupa,semenjak tamat SMA,di tahun  2014 bulan juli  Genta tinggal di kampung keka dan berakhir datang di kota Bali di tahun 2014,sampai sekarang.
masi lanjut kedatangan Hana di bulan september 2015,tiba di Bandara Internation Gusti Ngurarai bali dan di jemput genta di bandara,tiba di tempat kedatngn domnstik bandara international bali,Genta dan Han dan saling ketemu,Ketemu saat itu Genta merasah kekurangan di diri Hana,tidak seperti menujukan postur tubuhnya begitu,sexsi,rambut panjang pokonya cantik lah,banyak kendala itulah menjadi pertimbangan besar menurut Genta,apa sebenarnya yang terjadi pada diri Hana???,pertanya di dalam diri genta mencuat.saat itu pun,komunikasi antara Hana semakin merosot,Hana menujukan sikap malunya ke Genta tidak seperti pacaran sebelumny Dengan Genta,Genta merasa hubungan cinta antara Hana menderita adanya kekeringan Komunikasi,lumayan lama Hana bersama Genta dan meminta pamit dengan Genta untuk pulang kampung halaman Rembong munta beralasan terlalu kangen dengan keluarga kusus ibu kandungnya, sudah lama tidak bertemu dengan  Hana,dan permintan itu pun Hana tidak membutuhkan alasan kuat dengan Genta,tidak ingat janji yang pernah sampaikan ke Genta di tahun 2012 silam,bawa ia datang pas Genta tamat Sma,langsung menika dengan Genta,dan apa yang jadi prioritas Hana untuk berkomitmen bertemu dengan ibunya,tidak di halang janji manis sebelumnya dengan genta,dan saat itu juga Hana melanjutkan perjalanya ke kampung rembong munta,dan Hana,tiba di kampung halmanya,komunikasi pun hilang,padahal saat itu Genta dengan Hana sudah memiliki alat komunikasi masing-masing.kisah itu pun Hana melupakan semuanya,seolah-olah perjuangan cinta yang memakan waktu begitu bertahun dengan saling menunggu,dan semuanya Hana menjadikan itu semuanya merupakan Dramatisasi cinta yang berakir.Hana pilih untuk menika dengan remaja lainya,tempat ibunya,bersuami
Dan semuanya kisah ini menjadikan kehidupan Awal yang perluh di ingat sampai keturunan temurun,dan penulis sengaja mengoreskan kisa nyata ini,untuk di selalu di perkenangkan oleh Genta Dan Hana.                                                          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERPIHAN DI TERAS RUMAH

Tablo kisah sengsara Yesus di paroki st Damian Bea Muring penuh beradab

Upacara Ce'ar Cu'mpe,Adat Manggarai.