Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

WARGA DESAK PEMDA MANGGARI AGAR TURUN TANGAN PERHATIKAN PROGRAM OPDAN DI DESA WAE AJANG KEC. SATAR MESE KAB. MANGGARAI

Gambar
WARGA DESAK PEMDA MANGGARI AGAR TURUN TANGAN PERHATIKAN PROGRAM OPDAN DI DESA WAE AJANG KEC. SATAR MESE KAB. MANGGARAI Foto warga  Desa ajang kec, satarmese Kab. Manggarai. NTT. (sumber  dok .Ibe)  Program OPDAM PEMDA Manggarai melalui PEMDES didesa Wae Ajang Kec. Satar mese hanya meninggalkan pertanyaan besar buat Warga Kampung Cambir desa Wae Ajang. Pasalnya, Team kerja pelaksanan OPDAM yang dibawa naungan Pemerinta desa (Wae ajang terkesan acu tak acu terhadap pelayanan OPDAM dikampung Cambir desa Wae Ajang Kec. Satar mese. Warga Kampung Cambir desa Wae Ajang tidak berhenti bertanya dan mengeluh terkait pelayanan Team kerja OPDAM. Stop keran yang harusnya layak diganti, itu kemudian seakan terlihat tidak ada yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan OPDAM dilapangan. Dalam hal ini harusnya keran yang sudah rusak segera diperbaiki. Eduardus Janggut salah seorang Warga Kampung Cambir desa Wae Ajang Kec. Satar mese kepada media ini Menyampaikan kekesalanya ter

Masi ingatkah kasus Hebo Ibu Kandung Tega Bunu Bay kembar

Gambar
I BU KANDUNG TEGA BUNU BAY KEMBAR Foto tersangka,saat giring ke kapolresta Denpasar. Denpasar, IAM. Nila Daftriana Wulandari permpuan usia 22 tahun ini di duga membunu bay kembarnya sendiri  Sepasang buah hati tersebut di bunu ketika ia melahirkan  minggu lalu tanggal 15/7/2018 Bay kembar berjenis kelamin permpuan tersebut merupakan hasil hubungan dengan mantan kekasinya Jejen, sejak kini belum di ketaui keberadanya, Pembunuaan terjadi di kamar mandi kos kekasinya yang baru. Saat bay pertama keluar pelaku mengenaiayai dengan melukai dengan pisau, hal yang sama ia lakukan, pada bay kedua. fotoh barang bukti sebila pisau dapur, Fotoh dok, Polresta Denpasar saat di gelar identifikasi. Kemudian jasad bay kembar malang tersebut di baluti plastik kresek dan masukan kedalam tas, dan di taru di dalam ember warna hitam, dan di letakan di depan kos kekasihnya. Barang bukti. (fotoh Hasil identifikasih polisi) Kekasihnya telah di amankan di Flores Mangga

Bayi Kembar Dieksekusi Ibunya Sendiri

Gambar
Bayi Kembar Dieksekusi Ibunya Sendiri Sabtu, 21 Juli 2018 | 07:02:57 Foto tersangka D saat di tahanan kapolresta Denpasar.       DENPASAR,IAM – Kasus pembunuhan bayi kembar akhirnya dirilis, Jumat (20/7), di Mapolresta Denpasar. Hasil penyidikan tersangka D mengaku mengeksekusi anak kandungnya itu di kamar mandi. Pengakuan D, pacarnya yaitu F tidak tahu kejadian tersebut. Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Hadi Purnomo mengatakan, pengakuan tersangka D membunuh bayinya tersebut pada Kamis (12/7) pukul 02.00 Wita. Eksekusi dilakukan di kamar mandi dengan posisi perut mengarah kamar mandi. Setelah bayi pertama keluar bayi langsung menangis, pelaku langsung mencekek leher bayi dengan menggunakan tangan kiri, lalu mengambil pisau menusukan pisau tersebut ke arah perut sebanyak dua kali dan menusuk ke arah leher sebanyak dua kali. Kemudian bayi kedua lahir dan menangis, pelaku mencekik leher bayi dengan menggunakan tangan kiri, kemudian menusuk perut bayi deng

Mahasiswi Buang Bayi Kembar Jadi Tersangka, Hamil dari Pacar Pertama

Gambar
Mahasiswi Buang Bayi Kembar Jadi Tersangka, Hamil dari Pacar Pertama Jumat, 20 Jul 2018 19 :20:43 WIB Fotoh dua sejoli pembuang bay Kembar di Bali (Fotoh Facebook)  Denpasar (IAm) - Daftriana Wulandari (20) alias LJ, mahasiswi yang tega membuang orok bayi kembarnya, resmi berstatus tersangka. Orok bayi kembar itu ditemukan tewas mengenaskan terbungkus kantong plastik di dekat rumah kosnya Jalan Ratna, Gang Werdakura, Denpasar. "Tersangka mengaku telah membunuh bayi yang baru dilahirkannya di kamar mandi, karena malu telah berhubungan dengan seseorang pria hingga hamil di luar nikah dan tidak ingin kehamilannya diketahui orang lain," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo di Denpasar, Bali, Jumat, 20 Juli 2018. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, ia menjelaskan, tersangka hamil saat masih berpacaran dengan Jeje. Saat tersangka hamil tiga bulan, mantan kekasihnya itu tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.  "Tersangka kemudian b

SIKAP APATIS KADES TERHADAP REALITAS KEHIDUPAN SOSIAL WARGA DALAM SATU DESA

Gambar
Opini oleh:           LIBERTUS LESING MASISWA: FKIP YASPI MAKASSAR  PROFESI:Mantan ketua umum Himpunan masiswa Rahong Makassar (HIMARAMA)  saat ini menetap di kota ujung pandang provinsi sulawesi selatan kota metropolitan Indonesia Timur. LIBERTUS LESING Masiswa Ketua KPBM dan sekertaris Biro Kepemerintahan APAKAN. sekarang.  Kebiasaan buruk pemimpin Desa yang tidak boleh ditolerir adalah sikap cuek pada keluh kesah Warganya, atau masa bodoh dan tidak mau mendengarkan persoalan para warganya. Sikap cuek pemimpin desa akan membuat Warga desa kehilangan jalur komunikasi dengan Pemimpin desa. Tidak mendengar keluh kesah warga dalam satu desa berarti membiarkan para warga mengembangkan rasa tidak puas mereka menjadi bom waktu yang berpotensi merusak semua kinerja di setiap aspek perangkat desa. Sikap cuek adalah kebiasaan buruk yang pasti akan merusak semua niat baik bawahan/perangkat desa untuk bekerja dengan maksimal. Penulis mengambil conto

AKU, PEMBUNU MUNIR.

Aku adalah anjing kurap,karena itu Aku membunu munir. Tentu,aku tidak membunuh dengan tanganku sendiri.untuk apa? Aku bisa membununya melalui tangan orang lain,sama seperti yang bisa kulakukan kepada orang-orang lain bila mana perluh. Dikau tidak akan pernah tahu siapa diriku. Bukan  karena aku berseragam,sama sekali bukan.ini bukanlah soal berseragam atau tidak berseragam,karena membunuh atau tidak membunu Munir tidak ada hubunganya dengan seragam. Dirimu dan siapa di dunia ini memang tidak perluh tauh siapa  diriku sebenarnya.Bukan,bukan karena aku seorang pengecut,tidak ada pengecutnya yang selalu menantang bahaya seperti aku.Namun,tak lebih dan takkurang,karena siapaka adanya diriku ini,ya,sekali lagi si-a-p-a, sama sekali tidak penting.sudah ku bilang tadi :aku adalah anjing kurap,jika bukan, aku tidak akan membunu munir.jangan,jangan keburu marah.Aku toh mengatakan di-ri-ku yang membunu Munir, bukan Tuhan yang membumunya melalui diriku, bukan, Jangan marah. Aku tidak me