AKU, PEMBUNU MUNIR.
Aku adalah anjing kurap,karena itu Aku membunu munir.
Tentu,aku tidak membunuh dengan tanganku sendiri.untuk apa? Aku bisa membununya melalui tangan orang lain,sama seperti yang bisa kulakukan kepada orang-orang lain bila mana perluh.
Dikau tidak akan pernah tahu siapa diriku. Bukan karena aku berseragam,sama sekali bukan.ini bukanlah soal berseragam atau tidak berseragam,karena membunuh atau tidak membunu Munir tidak ada hubunganya dengan seragam.
Dirimu dan siapa di dunia ini memang tidak perluh tauh siapa diriku sebenarnya.Bukan,bukan karena aku seorang pengecut,tidak ada pengecutnya yang selalu menantang bahaya seperti aku.Namun,tak lebih dan takkurang,karena siapaka adanya diriku ini,ya,sekali lagi si-a-p-a, sama sekali tidak penting.sudah ku bilang tadi :aku adalah anjing kurap,jika bukan, aku tidak akan membunu munir.jangan,jangan keburu marah.Aku toh mengatakan di-ri-ku yang membunu Munir, bukan Tuhan yang membumunya melalui diriku, bukan, Jangan marah. Aku tidak mengatakan sudah kodart Tuhan bawa munir harus mati melalui diriku. Tidak. Kalaau caranya begitu aku tidak usah di cari-cari dong! Aku juga tidak membela diri dengan mengatakan diriku gelap mata,kerasukan setan,ataau segala macam.Tidak.sekali lagi tidak. Aku membununya dengan penuh kesadaran. Jadi tentang siapa yang membunu munir tidak perluh di pertanyakan lagi. Gembalang, tampa keraguan, Munir mati di racun,bahkana angka-angkanya tertera dengan tepat:83% dan 17% Arsenik 5.kosentrasi ansenik 3 sebanyak 0,460 miligram per liter itu menyebabkan blokade reaksi detoksifikasi ,ya, lantas terjadi penekanan ekskresi arsenik melalui ginjal.
Ya, Munir mati dibunuh, artinya ada pembunuhanya.membununya.Adapun pembunuhan, Artinya orang yang memikirkan, merencanakan, dan akhirnya mengalang usaha agar kematian Munir menjadi nyata, adalah aku dan diriku. Begitu penting adanya aku, sehingga tidak ada kematian munir.
Oalah, Munir, Munir,maksud hati melanjutkan kuliah di utrecht, Belanda,dengan tesis tentang penghilangan paksa sebagai pilihan politik rezim militer, dari tahun 1965 sampai 1998, kok malah hialang sendiri.
Ya, sejak tahun 1998 itulah kamu telah menantang ku. Kamu bongkar kenyataan ada orang hilang, kamu dorong mereka yang telah di lepaskan untuk bicara,setelah si
Susah dan payah di lakukan intimidasi terhadap peran aktivis ingusan itu. Huh! Memang berapa di antaranya salah culik! Dasae amatir! Tapi ya tidak bisa di Bongkar-bongkar dong! Eh, nyapa-nyapa! Asal tau saja Munir, bukan aku, tapi kamulah yang membuatku memutuskan agar sisanya hialang selama-lamanya.
Ya,aku aku membunu Munir, artinya akulah yang merencanakanya agar riwayat hidup manusia di mulai dari tanggal 8 Desmber 1965 di malang itu bisa segera di tamatkan dan ternyata berhasil pada hari selasa 7 September 2004 di udara, dalam pesawat Garuda, 40.000 kaki di atas tanah romania.
Memang, aku tidak dengan tepat akan mengetahui bawa berdasar analisis rasio konsentrasi Arsenik 3 dan 5,ataupun berdasarkan simulasi farmakologi kinetik kosentrasi arsen di dalam darah,arsenik itu akan perluh waktu 8 sampai 9 jam untuk membunu munir.Tidak akan tidak perluh-yang penting dia mati dan tidak berkoar lagi.
Tentu merencanakan agar orang kecil berkumis lebat yang sangat menjengkelkan ini koit, aku tidak merencanakanya sampai serinci itu. Jika aku tahu orang-orang orang belanda busuk itu akan memergoki adanya arsen arsen atawan racun dalam lambung,darah,dan air Kencingnya,mungking aku akan merencanakan cara membununya yang lain. Tembak jarak jau berangkali, tabarak dengan mobil, atau santet-ya, kami, klompok yang melakasanakan proyek "peng-kondisi-an" Munir, pernah membicarakan ilmu Harry potter ini, bahakan menghubungi sejumlah tukang santet, tetapi laksana yang satu ini tidak pernah terlaksana.Dasar tukang kibul semua!
Rembulan merah hutan
Terbakar sungai menampak
Terpanggang bumi
Siapa dia menghirup mawar
Darah menetes bersama sunyi.
Ya, kuaki dengan terus terang akulah yang membunu Munir, tetapi tidak aku ini siapa.
Seperti semua orang aku juga di lahir kan dari seorang ibu. Aku tidak lahir dari pohon, tidak juga dari batu.Aku mohon percayalah,tidak sekalipun ibuku, yang sama mulianya dengan ibu maupun di dunia ini, akan pernah mengatakan bawa membunu itu tidak baik, ibuku mencintai ayahku, ibuku melahirkan aku, menyusui diriku, merawat, mengasuh.
Dan dengan penuh kasih sayang membesarkan diriku,dan setelah besar aku membunu Munir.
Mungkinkan ini terjadi pada manusia? Mungkingkah ini terjadi pada manusia? Mungking iya,mungkin mestinya tidak, tetapi janganlah bertanya kepadaku,karena seperti telah ku katakan, aku adalah anjing kurap, maka aku membunu Munir.
Jangan,janganlah kepada diriku dikau bertanya tentang pembunuaan munir sebagai pembunuaan politik, karena bahakan dalam hati kecilku pun ku ingkari kejadian sebagai pembunuan politik dengan atau tampa politik menang aku sudah lama empat terhadap munir. Memang betul sudah pasti itu bukan pembunuaan keriminal dan hanya pembunuhan politik yang membenar kan pembunuaan orang kecil yang sudah digeretak itu, tetapi apakah dengan begitu lantas pembunuaan itu menjadi sahih?
Tentu, tentu, tentu, tentu saja tadi. Munir memang menjengkelkan dan mengewatirkan semua orang, tetapi politik sebuah permainan dan permainan itu ada seninya.Jika inging membumkang dan mengentikan Munir, seni itulah yang di mainkan dan semestinya dilakukan dalam politik. Nngomong di sana dan ngomong di sini,ngomong begini dan ngomong begitu. Jujur maupun licik, lugu maupun pura-pura lugu, tipu daya macam apapun sih, selama tidak melanggar hujum dan dikau bisa berpikir sendiri apakah pembunuan dengan cara seperti itu melanggar atau tidak melanggar hukum.
Betapapun, di antara semua orang yang akan kebakaran jenggot itu tidak ada seorang pun yang berpikir, merencanakan menggalang,dan melaksanakan pembunuan seperti diriku. Hanya satu orang yang melakukan semua itu, yakin aku dan tiada lain selain aku-tentu dengan sejumlah pembantu yang goblok. Maaf bahasa ku ini.
Ya, Munir mati dibunuh, artinya ada pembunuhanya.membununya.Adapun pembunuhan, Artinya orang yang memikirkan, merencanakan, dan akhirnya mengalang usaha agar kematian Munir menjadi nyata, adalah aku dan diriku. Begitu penting adanya aku, sehingga tidak ada kematian munir.
Oalah, Munir, Munir,maksud hati melanjutkan kuliah di utrecht, Belanda,dengan tesis tentang penghilangan paksa sebagai pilihan politik rezim militer, dari tahun 1965 sampai 1998, kok malah hialang sendiri.
Ya, sejak tahun 1998 itulah kamu telah menantang ku. Kamu bongkar kenyataan ada orang hilang, kamu dorong mereka yang telah di lepaskan untuk bicara,setelah si
Susah dan payah di lakukan intimidasi terhadap peran aktivis ingusan itu. Huh! Memang berapa di antaranya salah culik! Dasae amatir! Tapi ya tidak bisa di Bongkar-bongkar dong! Eh, nyapa-nyapa! Asal tau saja Munir, bukan aku, tapi kamulah yang membuatku memutuskan agar sisanya hialang selama-lamanya.
Ya,aku aku membunu Munir, artinya akulah yang merencanakanya agar riwayat hidup manusia di mulai dari tanggal 8 Desmber 1965 di malang itu bisa segera di tamatkan dan ternyata berhasil pada hari selasa 7 September 2004 di udara, dalam pesawat Garuda, 40.000 kaki di atas tanah romania.
Memang, aku tidak dengan tepat akan mengetahui bawa berdasar analisis rasio konsentrasi Arsenik 3 dan 5,ataupun berdasarkan simulasi farmakologi kinetik kosentrasi arsen di dalam darah,arsenik itu akan perluh waktu 8 sampai 9 jam untuk membunu munir.Tidak akan tidak perluh-yang penting dia mati dan tidak berkoar lagi.
Tentu merencanakan agar orang kecil berkumis lebat yang sangat menjengkelkan ini koit, aku tidak merencanakanya sampai serinci itu. Jika aku tahu orang-orang orang belanda busuk itu akan memergoki adanya arsen arsen atawan racun dalam lambung,darah,dan air Kencingnya,mungking aku akan merencanakan cara membununya yang lain. Tembak jarak jau berangkali, tabarak dengan mobil, atau santet-ya, kami, klompok yang melakasanakan proyek "peng-kondisi-an" Munir, pernah membicarakan ilmu Harry potter ini, bahakan menghubungi sejumlah tukang santet, tetapi laksana yang satu ini tidak pernah terlaksana.Dasar tukang kibul semua!
Rembulan merah hutan
Terbakar sungai menampak
Terpanggang bumi
Siapa dia menghirup mawar
Darah menetes bersama sunyi.
Ya, kuaki dengan terus terang akulah yang membunu Munir, tetapi tidak aku ini siapa.
Seperti semua orang aku juga di lahir kan dari seorang ibu. Aku tidak lahir dari pohon, tidak juga dari batu.Aku mohon percayalah,tidak sekalipun ibuku, yang sama mulianya dengan ibu maupun di dunia ini, akan pernah mengatakan bawa membunu itu tidak baik, ibuku mencintai ayahku, ibuku melahirkan aku, menyusui diriku, merawat, mengasuh.
Dan dengan penuh kasih sayang membesarkan diriku,dan setelah besar aku membunu Munir.
Mungkinkan ini terjadi pada manusia? Mungkingkah ini terjadi pada manusia? Mungking iya,mungkin mestinya tidak, tetapi janganlah bertanya kepadaku,karena seperti telah ku katakan, aku adalah anjing kurap, maka aku membunu Munir.
Jangan,janganlah kepada diriku dikau bertanya tentang pembunuaan munir sebagai pembunuaan politik, karena bahakan dalam hati kecilku pun ku ingkari kejadian sebagai pembunuan politik dengan atau tampa politik menang aku sudah lama empat terhadap munir. Memang betul sudah pasti itu bukan pembunuaan keriminal dan hanya pembunuhan politik yang membenar kan pembunuaan orang kecil yang sudah digeretak itu, tetapi apakah dengan begitu lantas pembunuaan itu menjadi sahih?
Tentu, tentu, tentu, tentu saja tadi. Munir memang menjengkelkan dan mengewatirkan semua orang, tetapi politik sebuah permainan dan permainan itu ada seninya.Jika inging membumkang dan mengentikan Munir, seni itulah yang di mainkan dan semestinya dilakukan dalam politik. Nngomong di sana dan ngomong di sini,ngomong begini dan ngomong begitu. Jujur maupun licik, lugu maupun pura-pura lugu, tipu daya macam apapun sih, selama tidak melanggar hujum dan dikau bisa berpikir sendiri apakah pembunuan dengan cara seperti itu melanggar atau tidak melanggar hukum.
Betapapun, di antara semua orang yang akan kebakaran jenggot itu tidak ada seorang pun yang berpikir, merencanakan menggalang,dan melaksanakan pembunuan seperti diriku. Hanya satu orang yang melakukan semua itu, yakin aku dan tiada lain selain aku-tentu dengan sejumlah pembantu yang goblok. Maaf bahasa ku ini.
Komentar
Posting Komentar